ABSTRAK
Kalangan generasi muda sekarang ini sudah mulai luntur
terhadap rasa cinta berbahasa Indonesia. Rendahnya nilai-nilai tersebut dikarenakan
pengaruh negatif budaya barat yang masuk di Indonesia. Mereka merasa asing
terhadap bahasa nasionalnya sendiri yaitu bahasa Indonesia karena enggan
menggunakan dalam percakapan atau berbicara pada
kesehariannya, terutama di lingkungannya. Keterasingan berbicara bahasa
Indonesia ini karena tidak adanya aturan yang
mengikat dalam penggunaanya. Penyebab utama luntur rasa
cinta Indonesia adalah nilai-nilai pancasila hanya dijadikan sebagai sejarah
saja. Mayoritas warga negara Indonesia hanya sekedar menghafal pancasila, tidak
banyak yang mengamalkan nilai-nilai pancasila yang diterapkan pada kehidupan
sehari-hari. Bahkan guru sebagai pendidikpun enggan melakukannya. Maka perlu adanya
rasa cinta berbahasa Indonesia pada generasi muda. Sungguh ini merupakan
penghargaan yang sangat besar bagi bangsa dalam melestarikan dan mengembangkan
bahasa Indonesia.
Kata kunci: Bahasa Indonesia, generasi muda, rasa
cinta Indonesia
ABSTRACT
Among the young generation is now beginning to fade away
the love of Indonesia's homeland. The low values are due to the negative
influence of western culture that enters in Indonesia. They feel unfamiliar
with their own national language that is Indonesian because they are reluctant
to use in conversation or talk on their daily, especially in their environment.
This alienation speaks Indonesian because there are no binding rules in its
use. The main cause of the faded sense of love Indonesia is the values of
Pancasila only serve as history only. The majority of Indonesian citizens just
memorize Pancasila, not many practice pancasila values applied to everyday
life. Even teachers as educators are reluctant to do so. So the need for a
strategy to grow a sense of love in Bahasa Indonesia. Indeed this is a great
appreciation for the nation in preserving and developing the Indonesian
language.
Keywords: Indonesian, young generation, love
Indonesian
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa. Menggunakan
bahasa Indonesia berarti memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi kepada NKRI.
Penggunaan bahasa Indonesia harus dilakukan gerakan secara nasional karena
dengan bahasa Indonesia telah memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Hal ini selaras dengan salah satu butir isi sumpah pemuda 1928
“…kami putra dan putri Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia”. Cinta tanah
air juga bentuk suatu kasih sayang dan kecintaan kita terhadap tanah kelahiran
kita.
Cinta terhadap tanah air termasuk rela berkorban demi
Negara. Kita sebagai warga negara Indonesia harus cinta dan bangga kepada
bahasa Indonesia. Cinta terhadap bahasa Indonesia artinya harus mengenal,
memahami, dan menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Generasi muda sekarang ini selalu
menggunakan bahasa gaul atau bahasa yang kebarat-baratan yang tidak sesuai
dengan EYD. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki kedudukan
sebagai bahasa negara.
Namun pada perkembangan zaman semakin modern seperti
sekarang ini, arus budaya dari luar atau globalisasi sudah banyak masuk ke
dalam budaya Indonesia. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari remaja yang sudah
kecanduan budaya Korea biasanya mulai menggunakan bahasa Korea misalnya Eonni
(Kakak). Ataupun keseharian generasi sekarang ini sudah hafal lagu-lagu bahasa
Inggris. Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang asing bagi kalangan generasi muda
saat ini. Para remaja lebih bangga bila hafal bahasa dari negara lain daripada
bahasa Indonesia.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana
meningkatkan rasa cinta berbahasa Indonesia pada kalangan generasi muda masa
kini, strategi apa saja yang bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa
Indonesia untuk tidak mengikuti arus globalisasi, untuk menanamkan kembali
sikap cinta rasa nasionalisme agar penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan
benar serta dengan rasa bangga makin menjangkau seluruh lapisan masyarakat
terutama pada kalangan generasi muda.
Dengan memiliki rasa bangga terhadap bahasa sendiri pada
generasi muda dapat digunakan sebagai modal pembangunan di segala bidang.
Bahasa memiliki multifungsi pada diri seseorang untuk mengembangkan sumber daya
yang dimilikinya. Seperti diketahui bersama, saat ini penggunaan bahasa
Indonesia yang baik, benar, dan santun sulit ditemui. Selain banyaknya bahasa
daerah di Indonesia, faktor lain terhadap bahasa Indonesia menjadi salah
satunya. Di samping itu, rasa bangga terhadap bahasa asing masih cukup kuat dikalangan
generasi muda.
KAJIAN PUSTAKA
Bahasa Indonesia diakui keberadaannya pada saat Sumpah
Pemuda 1928. Dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi menyebutkan
bahwa para pemuda yang menjadi pendiri bangsa dan negara Indonesia pada waktu
itu sudah mengucapakan sumpahnya. Lalu resmilah namanya dari bahasa Melayu
menjadi bahasa Indonesia. Bahasa Melayu memang sudah dipakai sebagai bahasa
yang internasional sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda. Proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa
Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat
pusat maupun daerah. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi
sebagai lambang kebanggaan nasional, identitas nasional, alat pemersatu
masyarakat. Selain sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki kedudukan
sebagai bahasa Negara. Karena hal tersebut sudah tercantum dalam Undang-Undang
Dasar 1945 Bab XV yang berisi “Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia.”
Pada
buku Strategi Pembelajaran Bahasa menyebutkan bahwa pengajaran berbahasa
Indonesia pada generasi muda cukup sulit. Kebiasan yang berasal dari proses
peniruan bahasa asing. Apabila melihat contoh perkembangan bahasa Indonesia,
banyak masyarakat khususnya generasi muda menempatkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa kedua. Sekalipun bahasa pertama dari masyarakat tersebut adalah bahasa
daerah yang ada di Indonesia. Namun, karena bahasa Indonesia adalah bahasa
resmi negara, maka penguasaan yang optimal perlu diusahakan.
Sejalan
dengan majunya perkembangan globalisasi, khususnya pemanfaatan bahasa asing.
Bahasa asing pada generasi muda ini sudah melekat dan terus bertambah sesuai
dengan tuntutan perkembangan ke arah kehidupan dan peradaban modern. Dalam buku
Pengindonesiaan Kata dan Lingkungan Asing menyebutkan bahwa kata-kata dari
bahasa asing memang tidak dapat dihindari dari permodernan bahasa Indonesia.
Pengungkapan dalam kata-kata asing bagi gagasan dan pikiran yang dapat
dinyatakan dalam bahasa Indonesia akan menghambat bahasa Indonesia,
menggoyahkan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia, serta mencemari jati diri
bangsa Indonesia. Sebaiknya, belajar mencintai bahasa nasionalnya dan belajar
memakai dengan kebanggaan dan kesetiaan. Sikap seperti itulah yang membuat
orang Indonesia berdiri tegak di dunia ini, walaupun dilanda arus globalisasi.
PEMBAHASAN
A. Analisis
Bahasa merupakan alat komunikasi yang menyatakan segala
sesuatu yang tersirat dalam diri kita. Ada satu fungsi komunikasi yang menjadi
sangat berpengaruh, yaitu bahasa sebagai alat pemersatu bangsa. Karena pada
kenyataannya, hampir semua penduduk di Indonesia mengerti bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda 1928 menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Sebagai bahasa persatuan, penting bagi generasi muda untuk menjunjung tinggi
bahasa Indonesia dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia.
Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau
mendunia dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas
wilayah, artinya setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi
dimanapun dan kapanpun melalui media elektronik maupun cetak. Pengertian
globalisasi menurut bahasa yaitu suatu proses yang mendunia. Globalisasi dapat menjadikan
suatu negara lebih kecil karena kemudahan komunikasi antarnegara dalam berbagai
bidang seperti pertukaran informasi dan perdagangan. Mengingat kenyataan
sekarang ini banyak di kalangan generasi muda sekarang yang sudah mulai luntur
rasa cinta terhadap Indonesia. Rendahnya nilai-nilai cinta tanah air tersebut
dikarenakan pengaruh negatif budaya barat yang masuk di Indonesia. Pengaruh
globalisasi terhadap generasi muda ini sangat kuat. Hal ini membuat banyak
generasi muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Anak
muda sekarang kurang baik dalam menggunakan bahasa Indonesia karena ada bahasa
lain. Misalnya, adanya bahasa asing. Generasi muda masa kini lebih memilih
untuk berinteraksi dengan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia seperti bahasa
Inggris, bahasa Korea. Sehingga anggapan mereka bahasa asing itu lebih keren
dan menarik daripada bahasa Indonesia. Dengan begitu, mereka lebih merasa lebih
pintar dan terlihat lebih mengikuti era globalisasi. Adanya bahasa yang
kekinian juga membuat bahasa Indonesia menjadi hancur. Bahasa Indonesia mereka
tercemar oleh bahasa gaul atau bahasa Indonesia yang kurang baik.
Dunia pendidikan dewasa ini menghadapi berbagai masalah
yang kompleks, yang perlu mendapat perhatian. Salah satu masalah tersebut
adalah menurunnya nilai-nilai nasionalisme. Lembaga pendidikan juga lebih
merasa bangga bila dapat mengembangkan bahasa asing
lebih maju daripada mengembangkan bahasa Indonesia.
Padahal bahasa resmi yang digunakan pada pendidikan adalah bahasa
Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dalam segala ucapan, sikap,
dan perilakunya mencerminkan karakter yang baik. Pembelajaran sebagai salah
satu strategi untuk meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak muda sekarang
bukanlah hal mudah untuk dilaksanakan, akan tetapi bisa dilakukan bagi para
guru di sekolah jika memilki komitmen untuk mengembangkan bahasa Indonesia.
Tentu hal itu tidaklah mudah, karena pembelajaran bukanlah sekadar memindahkan
ilmu pengetahuan tentang kebahasaan kepada siswa, akan tetapi penumbuhan sikap
dan keterampilan berbahasa Indonesia Adapun untuk meningkatkan kecintaan
berbahasa Indonesia pada generasi muda adalah dengan cara:
1. Mengapresiasi penggunaan bahasa yang baik oleh anak
muda dan memperkenalkan keindahan Bahasa Indonesia di luar sisi mekanisnya.
2. Meningkatkan rasa kebanggaan memiliki dan
menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai keperluan.
3. Menghindari penggunaan bahasa asing secara berlebihan.
Karena untuk menghindari gangguan terhadap kelancaran komunikasi.
4. Memberi ruang imajinasi seluas-luasnya bagi generasi
muda untuk bermain bahasa.
5. Upaya membiasakan berbahasa Indonesia dalam
berbicara
pada saat terjadinya interaksi.
Dalam rangka meningkatkan rasa cinta berbahasa
Indonesia pada kalangan generasi muda ini kita juga harus membentuk dan
menumbuhkan kembali rasa nasionalisme serta karakter bangsa bagi
generasi muda. Bahasa Indonesia dapat direalisasikan dalam situasi dan kondisi
apapun seperti dalam kegiatan belajar mengajar, pergaulan di
lingkungan rumah untuk meningkatkan rasa cinta berbahasa dan akan
mengangkat harkat martabat bahasa Indonesia daripada bahasa asing
yang saat ini lebih sering digunakan oleh kalangan generasi
muda. Cara meningkatkan rasa cinta terhadap Indonesia dalam kaitannya
dengan kebahasaan adalah menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
B. Data
Indonesia memiliki peluang untuk memperluas penggunaan
bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional, terlebih bahasa Indonesia
memiliki penutur asli terbesar kelima di dunia, yaitu sebanyak 4.463.950 orang
yang tersebar di luar negeri. Dengan jumlah penduduk terbesar keempat di
dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat, bahasa Indonesia memiliki jumlah
penutur yang besar pula sebagai penutur asli walaupun tidak semua penutur
tersebut memahami bahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun. Oleh karena
itu, bahasa Indonesia berpotensi menjadi
bahasa Internasional sesuai dengan syarat suatu bahasa menjadi
bahasa Internasional, yakni:
(1) Memiliki banyak jumlah penutur
(2) Mudah dipelajari
(3) Menunjukkan keluhuran budi dan budaya penuturnya
(4) Digunakan dalam diplomasi dan perdagangan internasional
(5) Berperan dalam penyebaran ilmu pengetahuan
(6) Pemiliknya mempunyai rasa percaya diri dan peduli
terhadap bahasanya
Terdapat 52 negara di dunia telah menjadikan bahasa
Indonesia sebagai salah satu program pembelajaran di sekolah. Negara-negara
tersebut diantaranya: Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Belanda, Australia,
Jepang, Thailan, Vietnam, dan lain-lainnya. Oleh karena itu, sebagai warga
negara Indonesia khususnya para generasi muda perlu memikirkan langlah-langkah
nyata untuk menyikapi peluang tersebut. Meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa
Indonesia yang dibentuk oleh sejarah pada generasi muda diharapkan akan mampu
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Dengan memiliki rasa
bangga terhadap bahasa Indonesia, generasi muda dapat mengapresiasi bahasa
Indonesia yang akan membentuk nilai moral dalam diri sehingga terbentuk
karakter yang kuat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesiapan dan peran nyata bahasa Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memerlukan pemantapan rasa kecintaan
dan rasa kebanggaan memiliki bahasa Indonesia. Rasa kebanggaan memiliki bahasa
Indonesia terikat erat dengan pencerminan dan perwujudan cinta tanah air, cinta
budaya Indonesia, serta cinta terhadap keseluruhan nilai dan norma kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa Indonesia.
Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
kita akan terlihat lebih berpendidikan dan lebih berwibawa karena
memperlihatkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia yang mencintai bahasanya
sendiri. Kita harus bisa meningkatkan rasa cinta terhadap Bahasa Indonesia
sehingga rasa nasionalisme seluruh generasi Indonesia juga akan semakin
meningkat. Dengan hal tersebut, kita bisa mengembangkan Bahasa Indonesia ke
arah yang positif serta ke arah yang lebih baik lagi terutama dalam era
globalisasi saat ini.
B.
Saran
Kita sebagai generasi muda Indonesia, sudah sepatutnya
dengan bangga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan dengan
gaya bicara yang kebarat-baratan agar dianggap kekinian atau gaul. Dengan
demikian, kita bertugas untuk melestarikan dan menjaga penggunaan bahasa
Indonesia, dengan cara menggunakannya dalam percakapan sehari-hari dan
menumbuhkan kembali nasionalisme pada generasi mudayang sudah mulai memudar
akibat pengaruh adanya globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar, Ahmad. 2014. Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Bogor: In Media
Sugono, Dendy dkk. 2003. Pengindonesiaan kata dan
ungkapan asing. Jakarta: Pusat Bahasa
Sunaendar, Dadang dan Iskandar. 2015. Strategi
Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakaya
https://nurkhakimtegal.wordpress.com/my-word/makalah/membiasakan-keterampilan-berbicara-bahasa-indonesia/
diakses pada 4 Desember 2017
http://noviandyputransyah.blogspot.co.id/2014/04/menumbuhkan-rasa-cinta-terhadap-tanah.html
diakses pada 4 Desember 2017
https://andracaus.wordpress.com/2014/06/30/kecintaan-kita-terhadap-tanah-air-indonesia/
diakses pada 4 Desember 2017
Ka mau tanya, cara termudah supaya anak remaja di era sekarang ini bisa lebih mencintai bahasa Indonesia itu gimana ya?
BalasHapusPembahasan yang menarik...
Kak apa sih tanggapan kakak sebagau penulisa dengan keadaan anak zaman sekarang yang sudah tidak mempelihara bahasa kita yaitu bahasa indonesia?
BalasHapus