Senin, 19 Maret 2018

MENINGKATKAN RASA CINTA BERBAHASA INDONESIA PADA KALANGAN GENERASI MUDA



ABSTRAK

Kalangan generasi muda sekarang ini sudah mulai luntur terhadap rasa cinta berbahasa Indonesia. Rendahnya nilai-nilai tersebut dikarenakan pengaruh negatif budaya barat yang masuk di Indonesia. Mereka merasa asing terhadap bahasa nasionalnya sendiri yaitu bahasa Indonesia karena enggan menggunakan  dalam  percakapan  atau  berbicara  pada kesehariannya, terutama di lingkungannya. Keterasingan berbicara bahasa Indonesia ini karena tidak adanya aturan yang mengikat  dalam  penggunaanya. Penyebab utama luntur rasa cinta Indonesia adalah nilai-nilai pancasila hanya dijadikan sebagai sejarah saja. Mayoritas warga negara Indonesia hanya sekedar menghafal pancasila, tidak banyak yang mengamalkan nilai-nilai pancasila yang diterapkan pada kehidupan sehari-hari.  Bahkan  guru  sebagai  pendidikpun  enggan  melakukannya.  Maka  perlu  adanya rasa cinta berbahasa Indonesia pada generasi muda. Sungguh ini merupakan penghargaan yang sangat besar bagi bangsa dalam melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia.


Kata kunci: Bahasa Indonesia, generasi muda, rasa cinta Indonesia



ABSTRACT

Among the young generation is now beginning to fade away the love of Indonesia's homeland. The low values ​​are due to the negative influence of western culture that enters in Indonesia. They feel unfamiliar with their own national language that is Indonesian because they are reluctant to use in conversation or talk on their daily, especially in their environment. This alienation speaks Indonesian because there are no binding rules in its use. The main cause of the faded sense of love Indonesia is the values ​​of Pancasila only serve as history only. The majority of Indonesian citizens just memorize Pancasila, not many practice pancasila values ​​applied to everyday life. Even teachers as educators are reluctant to do so. So the need for a strategy to grow a sense of love in Bahasa Indonesia. Indeed this is a great appreciation for the nation in preserving and developing the Indonesian language.


Keywords: Indonesian, young generation, love Indonesian



PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa. Menggunakan bahasa Indonesia berarti memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi kepada NKRI. Penggunaan bahasa Indonesia harus dilakukan gerakan secara nasional karena dengan bahasa Indonesia telah memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini selaras dengan salah satu butir isi sumpah pemuda 1928 “…kami putra dan putri Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia”. Cinta tanah air juga bentuk suatu kasih sayang dan kecintaan kita terhadap tanah kelahiran kita.

Cinta terhadap tanah air termasuk rela berkorban demi Negara. Kita sebagai warga negara Indonesia harus cinta dan bangga kepada bahasa Indonesia. Cinta terhadap bahasa Indonesia artinya harus mengenal, memahami, dan menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Generasi muda sekarang ini selalu menggunakan bahasa gaul atau bahasa yang kebarat-baratan yang tidak sesuai dengan EYD. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa negara.

Namun pada perkembangan zaman semakin modern seperti sekarang ini, arus budaya dari luar atau globalisasi sudah banyak masuk ke dalam budaya Indonesia. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari remaja yang sudah kecanduan budaya Korea biasanya mulai menggunakan bahasa Korea misalnya Eonni (Kakak). Ataupun keseharian generasi sekarang ini sudah hafal lagu-lagu bahasa Inggris. Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang asing bagi kalangan generasi muda saat ini. Para remaja lebih bangga bila hafal bahasa dari negara lain daripada bahasa Indonesia.


B. Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana meningkatkan rasa cinta berbahasa Indonesia pada kalangan generasi muda masa kini, strategi apa saja yang bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia untuk tidak mengikuti arus globalisasi, untuk menanamkan kembali sikap cinta rasa nasionalisme agar penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar serta dengan rasa bangga makin menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama pada kalangan generasi muda.

Dengan memiliki rasa bangga terhadap bahasa sendiri pada generasi muda dapat digunakan sebagai modal pembangunan di segala bidang. Bahasa memiliki multifungsi pada diri seseorang untuk mengembangkan sumber daya yang dimilikinya. Seperti diketahui bersama, saat ini penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun sulit ditemui. Selain banyaknya bahasa daerah di Indonesia, faktor lain terhadap bahasa Indonesia menjadi salah satunya. Di samping itu, rasa bangga terhadap bahasa asing masih cukup kuat dikalangan generasi muda.


KAJIAN PUSTAKA

            Bahasa Indonesia diakui keberadaannya pada saat Sumpah Pemuda 1928. Dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi menyebutkan bahwa para pemuda yang menjadi pendiri bangsa dan negara Indonesia pada waktu itu sudah mengucapakan sumpahnya. Lalu resmilah namanya dari bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Bahasa Melayu memang sudah dipakai sebagai bahasa yang internasional sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan nasional, identitas nasional, alat pemersatu masyarakat. Selain sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa Negara. Karena hal tersebut sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV yang berisi “Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia.”

            Pada buku Strategi Pembelajaran Bahasa menyebutkan bahwa pengajaran berbahasa Indonesia pada generasi muda cukup sulit. Kebiasan yang berasal dari proses peniruan bahasa asing. Apabila melihat contoh perkembangan bahasa Indonesia, banyak masyarakat khususnya generasi muda menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Sekalipun bahasa pertama dari masyarakat tersebut adalah bahasa daerah yang ada di Indonesia. Namun, karena bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara, maka penguasaan yang optimal perlu diusahakan.

            Sejalan dengan majunya perkembangan globalisasi, khususnya pemanfaatan bahasa asing. Bahasa asing pada generasi muda ini sudah melekat dan terus bertambah sesuai dengan tuntutan perkembangan ke arah kehidupan dan peradaban modern. Dalam buku Pengindonesiaan Kata dan Lingkungan Asing menyebutkan bahwa kata-kata dari bahasa asing memang tidak dapat dihindari dari permodernan bahasa Indonesia. Pengungkapan dalam kata-kata asing bagi gagasan dan pikiran yang dapat dinyatakan dalam bahasa Indonesia akan menghambat bahasa Indonesia, menggoyahkan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia, serta mencemari jati diri bangsa Indonesia. Sebaiknya, belajar mencintai bahasa nasionalnya dan belajar memakai dengan kebanggaan dan kesetiaan. Sikap seperti itulah yang membuat orang Indonesia berdiri tegak di dunia ini, walaupun dilanda arus globalisasi.


PEMBAHASAN


A. Analisis

Bahasa merupakan alat komunikasi yang menyatakan segala sesuatu yang tersirat dalam diri kita. Ada satu fungsi komunikasi yang menjadi sangat berpengaruh, yaitu bahasa sebagai alat pemersatu bangsa. Karena pada kenyataannya, hampir semua penduduk di Indonesia mengerti bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda 1928 menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sebagai bahasa persatuan, penting bagi generasi muda untuk menjunjung tinggi bahasa Indonesia dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia.

Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah, artinya setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan kapanpun melalui media elektronik maupun cetak. Pengertian globalisasi menurut bahasa yaitu suatu proses yang mendunia. Globalisasi dapat menjadikan suatu negara lebih kecil karena kemudahan komunikasi antarnegara dalam berbagai bidang seperti pertukaran informasi dan perdagangan. Mengingat kenyataan sekarang ini banyak di kalangan generasi muda sekarang yang sudah mulai luntur rasa cinta terhadap Indonesia. Rendahnya nilai-nilai cinta tanah air tersebut dikarenakan pengaruh negatif budaya barat yang masuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi terhadap generasi muda ini sangat kuat. Hal ini membuat banyak generasi muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Anak muda sekarang kurang baik dalam menggunakan bahasa Indonesia karena ada bahasa lain. Misalnya, adanya bahasa asing. Generasi muda masa kini lebih memilih untuk berinteraksi dengan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia seperti bahasa Inggris, bahasa Korea. Sehingga anggapan mereka bahasa asing itu lebih keren dan menarik daripada bahasa Indonesia. Dengan begitu, mereka lebih merasa lebih pintar dan terlihat lebih mengikuti era globalisasi. Adanya bahasa yang kekinian juga membuat bahasa Indonesia menjadi hancur. Bahasa Indonesia mereka tercemar oleh bahasa gaul atau bahasa Indonesia yang kurang baik.

Dunia pendidikan dewasa ini menghadapi berbagai masalah yang kompleks, yang perlu mendapat perhatian. Salah satu masalah tersebut adalah menurunnya nilai-nilai nasionalisme. Lembaga pendidikan juga lebih merasa  bangga  bila  dapat  mengembangkan  bahasa  asing lebih maju daripada mengembangkan  bahasa Indonesia. Padahal   bahasa   resmi   yang  digunakan  pada  pendidikan  adalah  bahasa Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dalam segala ucapan, sikap, dan perilakunya mencerminkan karakter yang baik. Pembelajaran sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak muda sekarang bukanlah hal mudah untuk dilaksanakan, akan tetapi bisa dilakukan bagi para guru di sekolah jika memilki komitmen untuk mengembangkan bahasa Indonesia. Tentu hal itu tidaklah mudah, karena pembelajaran bukanlah sekadar memindahkan ilmu pengetahuan tentang kebahasaan kepada siswa, akan tetapi penumbuhan sikap dan keterampilan berbahasa Indonesia Adapun untuk meningkatkan kecintaan berbahasa Indonesia pada generasi muda adalah dengan cara:
1. Mengapresiasi penggunaan bahasa yang baik oleh anak muda dan memperkenalkan keindahan Bahasa Indonesia di luar sisi mekanisnya.
2. Meningkatkan rasa kebanggaan memiliki dan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai keperluan.
3. Menghindari penggunaan bahasa asing secara berlebihan. Karena untuk menghindari gangguan terhadap kelancaran komunikasi.
4. Memberi ruang imajinasi seluas-luasnya bagi generasi muda untuk bermain bahasa.
5. Upaya   membiasakan  berbahasa  Indonesia  dalam berbicara pada  saat   terjadinya   interaksi.
Dalam rangka meningkatkan rasa cinta berbahasa Indonesia pada kalangan generasi muda ini kita juga harus membentuk dan menumbuhkan kembali rasa nasionalisme serta karakter bangsa bagi generasi muda. Bahasa Indonesia dapat direalisasikan dalam situasi dan kondisi apapun seperti dalam kegiatan belajar mengajar, pergaulan di lingkungan rumah untuk meningkatkan rasa cinta berbahasa dan akan mengangkat harkat martabat bahasa Indonesia daripada bahasa asing yang saat ini lebih sering digunakan oleh kalangan generasi muda. Cara meningkatkan rasa cinta terhadap Indonesia dalam kaitannya dengan kebahasaan adalah menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.


B. Data

Indonesia memiliki peluang untuk memperluas penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional, terlebih bahasa Indonesia memiliki penutur asli terbesar kelima di dunia, yaitu sebanyak 4.463.950 orang yang tersebar di luar negeri. Dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat, bahasa Indonesia memiliki jumlah penutur yang besar pula sebagai penutur asli walaupun tidak semua penutur tersebut memahami bahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun. Oleh karena itu, bahasa Indonesia berpotensi menjadi

bahasa Internasional sesuai dengan syarat suatu bahasa menjadi bahasa Internasional, yakni:

(1) Memiliki banyak jumlah penutur

(2) Mudah dipelajari

(3) Menunjukkan keluhuran budi dan budaya penuturnya

(4) Digunakan dalam diplomasi dan perdagangan internasional

(5) Berperan dalam penyebaran ilmu pengetahuan

(6) Pemiliknya mempunyai rasa percaya diri dan peduli terhadap bahasanya

Terdapat 52 negara di dunia telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu program pembelajaran di sekolah. Negara-negara tersebut diantaranya: Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Belanda, Australia, Jepang, Thailan, Vietnam, dan lain-lainnya. Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia khususnya para generasi muda perlu memikirkan langlah-langkah nyata untuk menyikapi peluang tersebut. Meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia yang dibentuk oleh sejarah pada generasi muda diharapkan akan mampu menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Dengan memiliki rasa bangga terhadap bahasa Indonesia, generasi muda dapat mengapresiasi bahasa Indonesia yang akan membentuk nilai moral dalam diri sehingga terbentuk karakter yang kuat.


PENUTUP

         A.   Kesimpulan

Kesiapan dan peran nyata bahasa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memerlukan pemantapan rasa kecintaan dan rasa kebanggaan memiliki bahasa Indonesia. Rasa kebanggaan memiliki bahasa Indonesia terikat erat dengan pencerminan dan perwujudan cinta tanah air, cinta budaya Indonesia, serta cinta terhadap keseluruhan nilai dan norma kehidupan bermasyarakat dan berbangsa Indonesia.

Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar kita akan terlihat lebih berpendidikan dan lebih berwibawa karena memperlihatkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia yang mencintai bahasanya sendiri. Kita harus bisa meningkatkan rasa cinta terhadap Bahasa Indonesia sehingga rasa nasionalisme seluruh generasi Indonesia juga akan semakin meningkat. Dengan hal tersebut, kita bisa mengembangkan Bahasa Indonesia ke arah yang positif serta ke arah yang lebih baik lagi terutama dalam era globalisasi saat ini.


     B. Saran
Kita sebagai generasi muda Indonesia, sudah sepatutnya dengan bangga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan dengan gaya bicara yang kebarat-baratan agar dianggap kekinian atau gaul. Dengan demikian, kita bertugas untuk melestarikan dan menjaga penggunaan bahasa Indonesia, dengan cara menggunakannya dalam percakapan sehari-hari dan menumbuhkan kembali nasionalisme pada generasi mudayang sudah mulai memudar akibat pengaruh adanya globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, Ahmad. 2014. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: In Media

Sugono, Dendy dkk. 2003. Pengindonesiaan kata dan ungkapan asing. Jakarta: Pusat Bahasa

Sunaendar, Dadang dan Iskandar. 2015. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakaya

https://nurkhakimtegal.wordpress.com/my-word/makalah/membiasakan-keterampilan-berbicara-bahasa-indonesia/ diakses pada 4 Desember 2017

http://noviandyputransyah.blogspot.co.id/2014/04/menumbuhkan-rasa-cinta-terhadap-tanah.html diakses pada 4 Desember 2017

https://andracaus.wordpress.com/2014/06/30/kecintaan-kita-terhadap-tanah-air-indonesia/ diakses pada 4 Desember 2017



2 komentar:

  1. Ka mau tanya, cara termudah supaya anak remaja di era sekarang ini bisa lebih mencintai bahasa Indonesia itu gimana ya?
    Pembahasan yang menarik...

    BalasHapus
  2. Kak apa sih tanggapan kakak sebagau penulisa dengan keadaan anak zaman sekarang yang sudah tidak mempelihara bahasa kita yaitu bahasa indonesia?

    BalasHapus