Rabu, 23 Agustus 2017

/Kamu/


Seseorang yang membuat aku tahu apa rasanya dibutuhkan. Memberi aku pasokan energi bernama keistimewaan. Untuk pertama kali aku merasakan demikian.

/Untukmu/

Terima kasih telah menerimaku pada bagian mana pun. Sanggup menerima ungkapan orang lain tentang kamu yang memilihku, dengan bersedia menjadikan aku satu-satunya.

/Padamu/

aku terjatuh. Jatuh pada bagian indah yang berat untuk aku katakan. Begitu indahnya, hingga aku mendadak lupa bagaimana caranya bernapas dan mengerjap.

/Karenamu/

Ada bagian dalam doa aku yang bertambah. Sesekali merengek agar dikabulkan, tak jarang pula aku merayu-Nya hanya karena aku terlalu egois. Egois untuk mendapatkanmu lebih lama dari selamanya.

/Dan kamu/

Sanggup membuatku terbang kemudian terjatuh. Sanggup mengubah bahagiaku menjadi sedih tak berujung. Sanggup menginterupsi semua pikiran positif saya menjadi teramat negatif. Hanya karena apa? Ya, hanya karena aku takut kehilangan kamu yang sudah terlanjur terpahat di dalam.

/Kemudian, harapku/

Teruslah pada posisi di mana aku menjadi pentingmu. Karena aku, akan selalu menangis jika kamu berubah, membiarkan setiap bantal basah hanya karena takut kehilanganmu.

/Inginku, padamu/

Teruslah di sini, bersamaku.

/Asaku/

Tahu apa yang menyebalkan dari jatuh cinta? Itu adalah rasa takut kehilangan. Maka, hilangkan rasa takut itu dengan kamu yang tetap ada bersamaku.


-Dedikasi untukmu. Terima kasih telah membuat setiap rangkaian kataku menjadi bernyawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar